Senin, 06 Juni 2016

SDLC&Masing-Masing Tahapannya

               SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan


          System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat



Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem




Dalam SDLC, dijabarkan menjadi 7 langkah (aktifitas utama):
Planning, Analysis, Design, Development, Testing, Implementation dan Maintenance. Karena langkah-langkah ini bersifat urut (skuensial) dengan maksud, langkah ke 4 hanya bisa dilakukan jika langkah ke 3 sudah dilakukan, maka gambar urutan mirip seperti ‘Air Terjun’, sehingga beberapa buku menyebutnya juga sebagai ‘Waterfall Methodology‘.











Secara literatur, banyak sekali aktifitas yang terjadi pada setiap langkah pada SDLC. Contohnya saja: menentukan budget, mengumpulkan kebutuhan bisnis, disain model, menulis detil dan dokumentasi, manajemen proyek, dan sebagainya. Semua aktifitas yang muncul sudah tentu bergantung pada kasus pengembangan yang akan dilakukan.

 Sebagai contoh kecil, beberapa aktifitas terkait dengan langkah-langkah SDLC diuraikan pada tabel berikut:
SDLC Phase
Activities
1. Planning
·                     Mendefinisikan sistem yang akan dikembangkan
·                     Membuat Manajemen Proyek
2. Analysis
·                     Mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan informasi terkait dengan sistem yang akan dibangun
3. Design
·                     Mendisain Technical Architecture
·                     Mendisain Model
4. Development
·                     Membuat Technical Architecture
·                     Menulis program, create database
5. Testing
·                     Melakukan berbagai testing terkait dengan sistem baru
·                     UAT
6. Implementation
·                     Menyiapkan production
·                     Documentation
·                     Konversi Sistem
7. Maintenance
·                     Membangun Helpdesk (layanan bantuan)
·                     Pemeliharaan berkala
Tujuan utama dari adanya pendekatan SDLC adalah menjaga bahwa proyek pengembangan selalu terkendali. Selain itu, pendekatan ini menjamin bahwa sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan kebutuhan.

 Berikut adalah contoh dari SDLC 


 >> Model Waterfall (Air Terjun). Diagramnya dapat dilihat di bawah ini :



>> Model daur hidup pengembangan perangkat lunak




Sabtu, 21 Mei 2016

ISMS dan Manfaat Aspek-Aspek yang Terdapat pada ISMS

Information Security Management System (ISMS) itu rencana manajemen yang menspesifikasikan kebutuhan-kebutuhan yang diperlkukan untuk implementasi kontrol keamanan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.Berikut ini definisi ISMS menurut beberapa ahli:

-. Menurut Sarno dan Iffano keamanan informasi adalah suatu upaya untuk mengamankan aset informasi terhadap ancaman yang mungkin  timbul. Sehingga keamanan informasi secara tidak langsung dapat menjamin kontinuitas bisnis, mengurangi resiko-resiko yang terjadi, mengoptimalkan pengembalian investasi (return on investment. Semakin banyak informasi perusahaan yang disimpan, dikelola dan di-sharing-kan maka semakin besar pula resiko terjadi kerusakan, kehilangan atau tereksposnya data ke pihak eksternal yang tidak diinginkan (Sarno dan iffano : 2009). 

-Menurut ISO/IEC 17799:2005 tentang information security management system bahwa keamanan informasi adalah upaya perlindungan dari berbagai macam ancaman untuk memastikan keberlanjutan bisnis, meminimalisir resiko bisnis, dan meningkatkan investasi dan peluang bisnis



*Aspek Keamanan Sistem Informasi
Didalam   keamanan   sistem  informasi   melingkupi beberapa aspek, yaitu privacy, integrity,  authentication, dan availability. Selain keempat hal  itu, masih ada dua aspek lain yang juga  sering  dibahas  dalam  kaitannya  dengan  electronic  commerce,  yaitu access control dan nonrepudiation.
1.      Privacy / Confidentiality
Inti utama aspek privacy atau confidentiality adalah usaha untuk menjaga informasi  dari  orang  yang  tidak  berhak  mengakses.  Privacy  lebih  kearah data-data yang sifatnya privat sedangkan confidentiality biasanya  berhubungan  dengan  data  yang  diberikan  ke  pihak  lain  untuk  keperluan tertentu (misalnya sebagai bagian dari pendaftaran sebuah servis) dan hanya diperbolehkan   untuk   keperluan   tertentu   tersebut.  Contoh   hal   yang berhubungan  dengan  privacy  adalah  e-mail  seorang  pemakai  (user)  tidak boleh  dibaca  oleh  administrator.  Contoh  confidential  information  adalah data-data yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor  kartu  kredit,  dan  sebagainya)  merupakan  data-data  yang  ingin diproteksi penggunaan dan penyebarannya. Contoh lain dari confidentiality adalah daftar pelanggan dari sebuah Internet Service Provider (ISP).
2.      Integrity
Aspek  ini  menekankan  bahwa  informasi  tidak  boleh  diubah  tanpa  seijin pemilik  informasi.  Adanya  virus,  trojan  horse,  atau  pemakai  lain  yang mengubah  informasi  tanpa  ijin  merupakan  contoh  masalah  yang  harus dihadapi. Sebuah e-mail dapat saja “ditangkap” (intercept) di tengah jalan, diubah isinya (altered, tampered, modified), kemudian diteruskan ke alamat yang dituju. Dengan kata lain, integritas dari informasi sudah tidak terjaga. Penggunaan  enkripsi  dan  digital  signature,  misalnya,  dapat  mengatasi masalahini.Salah satu contoh kasus trojan horse adalah distribusi paket program TCP Wrapper (yaitu program populer yang dapat digunakan untuk mengatur dan membatasi   akses   TCP/IP)   yang   dimodifikasi   oleh   orang   yang   tidak bertanggung jawab.Jika kalian memasang program yang berisi trojan horse tersebut,  maka  ketika  kalian merakit  (compile)  program  tersebut,  dia  akan mengirimkan eMail kepada orang tertentu yang kemudian memperbolehkan dia masuk ke sistem anda. Informasi ini berasal dari CERT Advisory, “CA-99-01   Trojan-TCP-Wrappers”   yang   didistribusikan   21   Januari   1999.Contoh  serangan  lain  adalah  yang  disebut  “man  in  the  middle  attack” dimana seseorang menempatkan diri di tengah pembicaraan dan menyamar sebagai orang lain.
3.      Authentication
Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul  orang  yang  dimaksud,  atau  server  yang  kita  hubungi  adalah betul-betul server yang asli.Masalah pertama, membuktikan keaslian dokumen, dapat dilakukan dengan teknologi  watermarking  dan  digital  signature.  Watermarking  juga  dapat digunakan  untuk  menjaga  “intelectual  property”,  yaitu  dengan  menandai dokumen atau hasil karya dengan “tanda tangan” pembuat. Masalah   kedua   biasanya   berhubungan   dengan   access   control,   yaitu berkaitan  dengan  pembatasan  orang  yang  dapat  mengakses  informasi. Dalam  hal  ini  pengguna  harus  menunjukkan  bukti  bahwa  memang  dia adalah  pengguna  yang  sah,  misalnya  dengan  menggunakan  password,biometric  (ciriciri  khas  orang),  dan  sejenisnya.  Ada  tiga  hal  yang  dapat ditanyakan kepada orang untuk menguji siapa dia:
  • -What you have (misalnya kartu ATM)
  • -What you know (misalnya PIN atau password)
  • -What you are (misalnya sidik jari, biometric)     
4. Availability
Aspek  availability  atau   ketersediaan  berhubungan  dengan  ketersediaan informasi ketika dibutuhkan. Sistem informasi yang diserang atau dijebol dapat menghambat atau meniadakan akses ke informasi. Contoh hambatan adalah serangan yang sering disebut dengan “denial of service attack” (DoS attack), dimana server dikirimi permintaan (biasanya palsu) yang bertubi- tubi atau permintaan yang diluar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan lain atau bahkan sampai down, hang, crash.
5.      Access Control
Aspek  ini  berhubungan  dengan  cara  pengaturan  akses  kepada  informasi. Hal  ini  biasanya  berhubungan  dengan  klasifikasi  data  (public,  private, confidential,   top   secret)   &   user   (guest,   admin,   top   manager,   dsb.), mekanisme  authentication  dan  juga  privacy.  Access  control  seringkali dilakukan  dengan  menggunakan  kombinasi  userid/password  atau  dengan menggunakan mekanisme lain (seperti kartu, biometrics).
6.      Non-repudiation
Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email untuk memesan barang tidak dapat  menyangkal  bahwa  dia  telah  mengirimkan email tersebut.  Aspek  ini  sangat  penting  dalam  hal  electronic  commerce. Penggunaan digital signature, certifiates, dan teknologi kriptografi secara umum dapat menjaga aspek ini. Akan tetapi hal ini masih harus didukung oleh  hukum  sehingga  status  dari  digital  signature  itu  jelas  legal.  Hal  ini akan dibahas lebih rinci pada bagian tersendiri.

Selasa, 03 Mei 2016

Studi kasus:Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (Online) yang diterapkan pada PT Jamsostek (Persero)


            
           Studi kasus yang digunakan adalah hasil penelitian pada kantor cabang PT Jamsostek (Persero) di Semarang.Pengumpulan data yang dilaksanakan dari tanggal 1 April 2010-12 Mei 2010  dan dilakukan dengan pengiriman mail questioner ke 121 kantor cabang PT  Jamsostek (Persero) se-Indonesia dengan jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 1210.Analisis data yang dilakukan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas yang kemudian disimpulkan dengan menggunakan Uji T dan nilai koefisien yang berfungsi untuk mengetahui korelasi antara suatu factor dengan factor lainnya
            Setelah dilakukan analisis data,dilakukan pengkajian dengan berpatokan pada model kesuksesan  system yang dikembangkan oleh Delone dan Mclean (1992) untuk mengetahui sistem informasi yang dimiliki oleh PT Jamsostek ini. Model ini merupakan model yang sederhana namun menjadi suatu model yang dapat menjadi acuan untuk membuat sistem informasi dapat diterapkan secara sukses di organisasi. Model yang diusulkan ini  dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi, terdiri dari :

  • -          Kualitas sistem (sistem quality)
  • -          Kualitas informasi (information quality)
  • -          Penggunaan (use) atau kualitas pelayanan (service quality)
  • -          Kepuasan pemakai (user satisfaction)
  • -          Dampak individual (individual impact)
  • -          Dampak organisasi (organization impact)
Dan ternyata di PTJamsostek ini sudah diberlakukan  Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online.

Berikut ini adalah beberapa tabel hasil analisis data yang telah dilakukan
*Tabel 1 Hasil Uji T



*Tabel 2 Nilai Koefisien Jalur


  Jadi,kesimpulan dari studi kasus diatas adalah kualitas system tsb berpengaruh terhadap kepuasan pengguna dengan korelasi yang bernilai positif.Maka,semakin tinggi kualitas sistemnya,semakin tinggi pula kepuasan pelanggannya. Kualitas system dapat dikatakan baik ketika memenuhi criteria dapat diandalkan ,dapat diakses langsung ,dan mudah digunakan.Hasil uji T pada kualitas system dan kepuasan pengguna  menunjukkan signifikan pada level 99% (Tabel 1) dan nilai koefisien jalur yang berkorelasi positif (Tabel 2).Jadi sejak diberlakukan SIPT ini membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan akurat serta kualitas sistemnya menjadi lebh baik.Hal tersebut sesuai dengan criteria kualitas system itu sendiri yang dapat diandalkan,dapa diakses langsung,dan mudah digunakan.Pekerjaan pegawai di PT Jamsostek menjadi lebh baik dan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna dan adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas system dengan kepuasan pengguna.
            Semakin  baik kualitas informasi yang dihasilkan,aka semakin tinggi kepuasan pengguna system informasi.Kualitas informasi dibilang baik jika memenuhi relevan serta lengkap. Hasil uji T pada kualitas informasi dan kepuasan pengguna menunjukkan signifikan pada level 99% (Tabel 1) dan nilai koefisien jalur yang berkorelasi positif (Tabel 2).Sejak diberlakukan SIPT Online hasil pengolaha data menjadi cepat selesai dan lengkap serta terhubung pada data yang relevan.
   Semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh sistem pelayanan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan penggunanya. Hasil uji T pada kualitas informasi dan kepuasan pengguna menunjukkan signifikan pada level 99% (Tabel 1) dan nilai koefisien jalur yang berkorelasi positif (Tabel 2).Dengan menggunakan SIPT Online.Hal ini membuat pelayanan Jamsostek menjadi lebih baik dan meningkatkan kepuasan.
    Pengaruh kepuasan pengguna terhadap dampak individual Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil uji T menunjukkan signifikan pada level 95% dan nilai koefisien jalur yang berkorelasi positif. Kepuasan pengguna yang meningkat tersebut menyebabkan kepercayaan pengguna terhadap suatu perusahaan menjadi semakin meningkat.
          Kepuasan Pengguna menjadi salah satu hal utama dalam menunjukkan kesuksesan suatu system informasi.Penerapan Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online PT Jamsostek dipengaruhi oleh kualitas system,kualitas informasi,kualitas pelayanan,dan kepuasan pengguna.Jadi,model kesuksesan Delone dan Mclean (1992) dapat dijadikan factor kesuksesan system informasi yang dimliki suatu perusahaan.

Rabu, 30 Maret 2016

Apa itu Six Sigma dan Total Quality Management (TQM) beserta Kelebihan dan Kekurangannya



                Apa itu Six sigma? Six sigma itu suatu strategi dengan metode sistematis yang menggunakan pengumpulan data dan analisis statistic untuk menentukan sumber-sumber variasi dan cara untk menghilangkannya (Harry dan Scroeder,2000).Sig Sixma ada 2 arti pentng:
1.       Six sigma sebagai filosofi manajemen > kegiatan yang dilakukan oleh anggota perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis dan dapat membuat puas pelanggan sehingga meningkatkan nilai perusahaan tsb.
2.       Six sigma sebagai system pengukuran > six sigma sesuai dengan arti sigma,yaitu distribusi atau penyebaran (variasi) dari rata-rata (mean) suatu proses atau prosedur. Six sigma diterapkan untuk memperkecil varias (sigma)
Jadi,intinya six sigma itu untuk meningkatkan kualitas dan kinerja bisnis.kesuksesan six sigma bergantung pada kemampuan pemecahan masalah.
                Six Sigma juga memiliki karakteristik yaitu sebagai berikut:
1.       Kelangsungan perusahaan bergantung pada kemajuan bisnisnya
2.       Perusahaan memiliki peningkatan berdasarkan kepuasan pelanggan
3.       Kepuasaan pelanggan ditentukan oleh quality,proce,dan delivery
4.       Quaity,price dan delivery dikontrol oleh process capability
5.       Process capability tergantung dari variasi
6.       Variasi proses menentukan kenaikan defect,cost,dan cycle time

Keuntungan dari penerapan Six Sigma berbeda untuk tiap perusahaan yang bersangkutan,tergantung pada usaha yang dijalankannya.Biasanya Six sigma membawa perbaikan pada hal ini (Pande,Peter.2000)
1.       Pengurangan biaya
2.       Perbaikan produktiivitas
3.       Pertumbuhan pangsa pasar
4.       Retensi pelanggan
5.       Pengurangan waktu siklus
6.       Pengurngan cacat
7.       Pengembangan produk/jasa
   

Kelebihan yang terdapat pada Six Sigma :
1-Six Sigma lebih rinci dan dapat diterapkan di bidang usaha apa aja muai dari perencanaan sampai operasional.
2-Six sigma sangat berpotensi diterapkan pada bisang jasa atau non manufaktur misalnya pada bidang manajemen dan keuangan
-    -  Dengan six sigma dapat dipahami system dan variable nama yang dapat dimonitor dan direspon balik dengan cepat
4-Six sigma sifatnya tidak statis.Bila kebutuhan pelanggan berubah,kinerja sigma akan berubah
Kelemahan Six Sigma:
- hanya mengurangi defect dan variasi, tetapi tidak menghilangkan non value added activies serta pada tahap define yaitu menangkap voice of customer hanya berdasarkan pada data keluhan atau klaim pelanggan atas layanan yang diberikan

B. TQM (Time Quality Management)
                            TQM adalah pendekatan manajemn untuk suatu organisasi untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikna terus menerus atas produk,jasa yang dilakukan untuk mendapatkan kepuasan dari pelanggan yang akan member keuntungan bagi seluruh masyarakat dan anggota organisasi tsb.
Karakteristik TQM :
1- Memiliki keinginan yang tinggi di sebuah kualitasnya
2- Adanya komitmen jangka panjang
3- Membutuhkan kerja sama tim
4- Membutuhkan kerja sama tim
5- Memiliki kesatuan dan tujuan

Kelebihan TQM:
1.       1. Bagi pelanggan:
-          -Kepuasan pelanggan terjamin
             - Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik
2.     
                    Bagi institusi:
-Produktivitas meningkat
-Biaya turun
       
   Bagi staff organisasi:
   -Pemberdayaan
   -Lebih terlatih dan berkemampuan

Kelemahan TQM:
1.       Kualitas sering menjadi aktivitas sampingan,terpisah dari isu kunci strategi usaha dan kinerja.
2.       TQM itu aktivitas yang bersifat hanya di dalam departemen  dibanyak perusahaan.
3.       Pada banyak organisasi,kualitas dirasakan bersifat temporer dan apabila pemimpin yang memprakarsainya meninggalkan perusahaan,kualitas kemudian diabaikan
4.       TQM mengajarkan incremental atau perkembangan yang sedikit bukan perkembangan secara radikal  

Referensi: 
https://lissalarasapti.wordpress.com/2014/10/29/perbedaan-six-sigma-dan-total-quality-management-tqm

Selasa, 29 Maret 2016

Pengertian,Manfaat,Peranan Manajemen Layanan Sistem Informasi bagi Lingkungan Sekitar


Manajemen Layanan Sistem Informasi  atau yang sering disebut ITSM adalah metode pengelolaan system informasI yang terpusat pada konsumen layanan SI terhadap perusahaan dll. Layanan tersebut misalnya produk yang dihasilkan oleh pembisnis Manajemen layanan system informasi memiliki kerangka kerja yang sama dan metodologi gerakan perbaikan proses seperti Six Sigma,ERP,dsb) dan umumnya menangani masalah operasional manajemen system informasi bukan pada pengembangannya dan apa yang uang menjadi penyedia layanan utnuk mengetahui layanan yang disediakan ,untuk memastikan bahwa layanan mefasilitasi hasil yang pelanggan inginkan untuk dicapai,mengelola semua biaya dan resiko  yang terkait dengan layanan tsb..Berikut ini definisi ITSM menurut
Ø Menurut Ivanka Menken ITSM adalah manajemen dari semua proses yang bekerja sama untuk memastikan kualitas layanan,sesuai dengan tingkat layanan yang telah disepakati oleh pelanggan.Seperti inisiasi,desain,organisasi, pengendalian,pengadaan,dukungan dan peningkatan layanan TI,disesuaikan oleh kebutuhan organisasi pelanggan.
Ø Menurut Michael Wedemeyer (2008) ITSM dalah suatu IT Service Management yang memiliki kemampuan untuk  memberikan nilai kepada pelanggan dalam bentuk layanan,dan kemampuan itu bertujuan untuk lebih meningkatkan keefektifan dan efisiensi dalam pemberian layanan kepada pelanggan

Manfaat Manajemen layanan system informasi:
1- Dapat memiliki keunggulan kompetitif
2-    Meningkatkan kayanan kepada pelanggan
3-    Mengakses lokasi pelanggan yang lebih besar
4-    Sebagai alternative komunikasi ke pelanggannya.
5-    Peningkatan mutu penyediaan
6- Indikator kinerjanya dapat dibuktikan
7- Setiap orang yang terlibat dapat mengetahui perannya dan tanggung jawab mereka dalam penyedia layanan
--  Untuk menyampaikan dan mendukung teknologi yang dibutuhkan oleh key business untuk memenuhi tujuan organisasi
9-Belajar dari pengalamannya
  -Biaya kualitas produknya dapat dibenarkan
1-Pelayanan yang memenuhi bisnis pelanggan dan tuntutan dari user

      Dan selain manfaat terdapat juga peranannya.Maka,peranan Manajenmen Layanan Sistem Informasi bagi lingkungan adalah sebagai berikut.
1.     
  •      Melayani dengan TI yang berkualitas dan dengan harga yang sesuai dengan keefektifannya.
  •      Dapat membina kerjasama yang baik antara supplier dan customer dengan memberikan layanan yang terbaik
  •       Menjaga keseimbangan antara bisnis layanan teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan customernya
  •       Dapat meningkatkan kepuasan customernya terhadap layanan tsb