Rabu, 21 Oktober 2015

Nama Kelompok:
-Afif Mustikawati (10114386) -Favian R.A (14114087)
-Fahmi Dirgantara (13114777)
-Eko Prakoso (13114465)
Nama Mata Kuliah: Teori Organisasi Umum 2#
Materi: *PERTEMUAN 1/2
-Pengertian dan Arti Penting Komunikasi
-Jenis dan Proses Komunikasi
-Komunikasi Efektif
-Implikasi Manajerial


*PERTEMUAN 3/4
-Pengertian dan karakteristik kelompok
-Tahapan Pembentukan Kelompok
-Kekuatan Team Work
-Implikasi Manajerial

 PERTEMUAN 1/2

Pengertian dan Arti Penting Komunikasi
 
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.Melalui komunikasi,sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak yang lain.



Jenis dan Proses komunikasi
Berikut beberapa penjelasan tentang jenis-jenis komunikasi
 1.Komunikasi intrapribadi Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.

 2. Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).

3. Komunikasi antarpribadi   Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami-istri, dua sejawat, guru-murid.

4. Komunikasi kelompok (kecil)   Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok

5. Komunikasi publik   Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu.

FOTO KELOMPOK
6.Komunikasi organisasi   Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.

7.Komunikasi massa   Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas

Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Model proses komunikasi kotemporer yang paling banyak digunakan dikembangkan oleh Shanon,Weaver,dan Schramm.Para peneliti ini berusaha mendeskripsikan proses umum komunikasi yang dapat digunakan untuk setiap situasi.Elemen dasar uang membentuk komunikasi mencakup komunikator,pengkodean,pesan,media perantara,penerima pesan.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/jenis-jenis-komunikasi.html
Greenberg,Jerald,Managing Behavior in Organization,Prentice hall,New Jersey,2005
Ivancevich,Jhon M,Perilaku dan Manajemen Organisasi jil 2,Erlangga,Jakarta,2005

KOMUNIKASI EFEKTIF

Komunikasi efektif adalah saling bertukar informasi,ide,kepercayaan,perasaan, dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.Tujuan komunikasi efektif adalah memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberin informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan  oleh pemberi informasi lebih jelas dan lebih lengkap serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi.
Didalam komunikasi efektif ini terdapat unsur-unsur pembangunnya yaitu:
Person:
Pribadi : persepsi tentang yang orang lain,empati,respect dsb.
Skill yang meliputi:
-Menyapa
-Mendengarkan
-Mempergunakan media
Pesan yang meliputi:
Isi pesan : memiliki tujuan,memfasilitasi untuk berkembang.

     Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila komunikasi yang dilakukan dimana:
Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya
Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim





Komunikasi efektif mempunyai 5 hukum yaitu:
Respect
-Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasarann pesan yang disampaikan.
Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hokum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain.

-Empati
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.Salah satu prasyarat utama dala memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan dan dimengerti oleh orang lain.

-Audible
Makna audible: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.Hukum ini bahwa pesan harus disampaikan melalui media hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.
Clarity
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi.Dalam berkomunikasi perlu mengembangkan sikap terbuka sehingga dapat menimbulkan  rasa percaya dari penerima pesan.

-Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi efektif adalah sikap rendah hati.Sikap ini merupakan unsure yang terkait dengan hukum pertama untuk  membangun rasa menghargai orang lain,biasanya didasari oleh sikap rendah hati.

Sumber:  anik-gurung.tripod.com/id29.html
                                 Retno_ekawaty.staff.gunadarma.ac.id




IMPLIKASI MANAJERIAL

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,kata implikasi berarti akibat.Kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ni alah manajerial atau manajemen. Dalam manajemen ada 2 implikasi yaitu:
Implikasi procedural meliputi tata cara analisis,pilihan representasi,perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
Implikasi kebijakan meliputi sifat substantive,pekiraan ke depan dan perumusan tindakan.

       Teori Managerial Gris,teori ini dikemukakan oleh Robert K.Blake dan Jane S.Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan,yaitu “concem for people” dan “concem for production”.Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan  yang didasarkan atas dua aspek tersebut yaitu:

-Improvised artinya pemimpin menggunakan saha paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi

-Country Club artinya kepemimpinan didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhn individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.

-Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen.

-Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi.

-Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara ugas dan hubunngan manusiawi yang artinya bahwa kinerja organisasi yang mencukupi melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.

       Dalam teori ini terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan tugas.Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan.Implikasi teori ini terhadap system komunikasi  organisasi bahwa teori ini memandang peningnya komunikasi dalam kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin.

        Sumber:  -Rivai,Veithzal.(2004).Kepemimpinan dan Perilaku                             Organisasi.Jakarta.Rajawali Pers.
-Robbins,StephenP.(2006).Organizational Behaviour (tenth edition).New Jersey: Prentice Hall Inc.Alih bahasa:Molan,Benyamin. (2006).Perilaku Organisasi (edisi ke-10).Jakarta:Indeks.




PERTEMUAN 3/4

Pengertian Kelompok dan Karakteristik Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,mengenal satu sama lainnya,dan memandang mereka sebagai bagian dai kelompok tersebut.
Menurut KBBI kelompok adalah
Kumpulan (orang,binatang,dsb)
Antar kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adai istiadat dan system norma yang mengatur pola-pola interaksi antar manusia itu.
Ada beberapa ahli yang memberikan definisi tentang kelompok antara lain:
Menurut Achmad S.Ruky,Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya,yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok.( Sumber: http://carapedia.com/pengertian _definisi_kelompokinfo2162.html)
Menurut Muzafer Sherif,Kelompok adalah kesatuan yag terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi social yang cukup intensif dan teratur,sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas,struktu dan norma-norma tertentu. (Sumber: http://oktavya.wordpress.com/2010/10/01/pengertian kelompok/)

Karakteristik umum kelompok ada dua  yang melekat pada suatu kelompok yaitu norma dan peran.Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang  dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan yang lainnya. Ada tiga kategori norma kelompok yaitu norma social,procedural,dan tugas.Norma sosila mengatur hubungan di antara para anggota kelompok,norma procedural menguraikan degan lebih rinci bagamana kelompok harus beroperasi seperti sebagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan
Jalaluddin Rakhmat (2004) meyakini bahwa factor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok,yaitu:
Faktor situasional karakteristik kelompok:
Ukuran Kelompok.
Hubungan antar ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok bergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan oleh kelompok.Tugas kelompok dapat dibedakan 2 macam yaitu tugas koatif dan interaktif.Pada tugas koatif,masing-masing anggota bekerja sejajar dengan yang lain,tetapi tidak berinteraksi.Pada tugas interaktif,anggota kelompok berinteraksi secara terorganisasi untuk menghasilkan suatu produk.
Jaringan komunikasi
Terdapat beberapa tipe jaringan komunikasi,diantaranya adalah sebagai berikut: roda,rantai.lingkaran dan bintang.
Homogenitas kelompok
Kelompok cenderung memiliki kesamaan dalam usia,jenis kelamin dan pandangan-pandangan.Homogenitas tersebut disebabkan dua alasan banyak kelompok cenderung beroperasi dengan cara yang memperkuat kesamaan anggota-anggotanya.
Tindak Komunikasi
Dimana kelompok bertemu,terjadilah pertukaran informasi.Setiap anggota berusaha menyampaikan atau menerima informasi.
Norma Sosial
Norma social merupakan penentu perilaku yang penting.Norma suatu kelompok berbeda dengan kelompok yang lain.Kekuatan norma dalam menentukan perilaku menjadi jelas bila terlalu sering melanggarnya.
Sumber: Buku Social Psychology,Sixth Edition
                 http://www.academia.edu/4626796/Definisi_Kelompok
Pembentukan Kelompok
Tahap-tahap Pembentukan Kelompok:
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman pada 1965. Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah konsep ini dicetuskan.Teori ini memfokuskan pada cara suatu kelompok menghadapi suatu tugas mulai dari awal pembentukan kelompok hingga proyek selesai. Selanjutnya Tuckman menambahkan tahap kelima yaitu adjourning dan transforming untuk melengkapi teori ini.
Tahap 1 – Forming
Pada tahap ini, kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum bisa saling percaya. Waktu banyak dihabiskan untuk merencanakan, mengumpulkan infomasi dan mendekatkan diri satu sama lain.
Tahap 2 – Storming
Pada tahap ini kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah apa yang harus mereka selesaikan, bagaimana fungsi mereka masing-masing dan model kepemimpinan seperti apa yang dapat mereka terima. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasikan ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai.Tahap storming sangatlah penting untuk perkembangan suatu kelompok. Tahap ini bisa saja menyakitkan bagi anggota kelompok yang menghindari konflik. Anggota kelompok harus memiliki toleransi terhadap perbedaan yang ada.
Tahap 3 – Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Kelompok mulai menemukan haromoni seiring dengan kesepakatan yang mereka buat mengenai aturan-aturan dan nilai-nilai yang digunakan. Pada tahap ini, anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi penting masing-masing anggota untuk kelmpok.

Tahap 4 – Performing
Kelompok pada tahap ini dapat berfungsi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling tergantung satu sama lainnya dan mereka saling respek dalam berkomunikasi. Supervisor dari kelompok ini bersifat partisipatif. Keputusan penting justru banyak diambil oleh kelompok.

Tahap 5 – Adjourning dan Transforming
Ini adalah tahap yang terakhir dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap manapun ketika mereka mengalami perubahan (transforming). Misalnya jika ada review mengenai goal ataupun ada perubahan anggota kelompok.
Keunggulan dari teori ini adalah menjadi suatu pedoman dalam pembentukan suatu kelompok. Sementara itu keterbatasannya antara lain:
Model ini didesain untuk menjelaskan tahap-tahap yang terjadi pada kelompok dengan ukuran kecil.Pada kenyataannya, proses kelompok tidak linear seperti penjelasan pada teori Tuckman, namun lebih bersifat siklus.
Karakteristik tiap tahap tidak selalu saklek seperti itu. Karena model ini berkaitan dengan perilaku manusia, maka kadang tidak jelas ketika sebuah kelompok berpindah dari satu tahap ke tahap lainnya. Mungkin saja terjadi tumpang tindih antar tahap tersebut.
Model ini tidak memperhitungkan peranan yang harus diambil individu dalam kelompok
Tidak ada pedoman mengenai jangka waktu mengenai perpindahan dari satu tahap ke tahap lainnya.

KEKUATAN TEAM WORK

Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya.Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandengan tangan untuk menyelesaikan pekerjaan.Bisa jadi satu orang tidak ahli dalam pekerjaan ini,namun dapat dikerjakan oleh tim lain.Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim,beban dibagi untuk kepentingan bersama.Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork.Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini.Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim diatas segalanya.
Berikut poin teamwork yang baik:
-Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan
-Filosofi teamwork “Saya mengerjakan apa yang anda tidak bisa dan anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa”
-Ketika berada dalam teamwork segala ego harus ditiadakan.
-Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing,target pasti akan terwujud.
-Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama bukan individual.
-Saling pengertian terhadap sifat masing-masing dalam anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
-Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar tidak terjadi perselisihan antar anggota
Sumber : https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/kekuatan-team-work-implikasi-manajerial/


 IMPLIKASI MANAJERIAL

 I Implikasi manajerial adalah untuk meningkatkan efektifitas teamwork dalam sebuah perusahaan memerlukan teamwork yang baik antara bagian dan divis dalam perusahaannya tersebut,agar perusahaan dapat berkembang dan bergerak maju dengan lebih cepat.Implikasi dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada pembentukan team work pada suatu perusahaan.Perusahaan dapat  mengefektifkan dan mengefisiensikan proses operasional usaha mereka melalui teamwork.Pemimpin perusahaan juga dapat lebih mudah  dalam mengontrol tenaga kerja mereka sehingga dapat memberikan apresiasi sesuai dengan hasil pencapaian team work.
Teori Managerial Grid,teori ini dikemukakan oleh Robert K.Blake dan Jane S.Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan,yaitu “concem for people” dan “concem for production”.Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan  yang didasarkan atas dua aspek tersebut yaitu:
Improvised artinya pemimpin menggunakan saha paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi
Country Club artinya kepemimpinan didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhn individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen.
Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara ugas dan hubunngan manusiawi yang artinya bahwa kinerja organisasi yang mencukupi melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.

SUMBER:
-Rivai,Veithzal.(2004).Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.Jakarta.Rajawali Pers.
-Robbins,StephenP.(2006).Organizational Behaviour (tenth edition).New Jersey: Prentice Hall Inc.Alih bahasa:Molan,Benyamin. (2006).Perilaku Organisasi (edisi ke-10).Jakarta:Indeks.



Selasa, 20 Oktober 2015




Materi pertemuan 1&2 Komunikasi  Teori Organisasi Umum 2#
Kasus: PDIP: Kader Wajib Punya Kemampuan Komunikasi Politik
Nama: AFIF MUSTIKAWATI 2KA24 10114386
SUMBER: http://www.gatra.com/politik/partai/167810-pdip-kader-wajib-punya-kemampuan-komunikasi-politik


PDIP: Kader Wajib Punya Kemampuan Komunikasi Politik

GATRAnews  -    Minggu, 04 Oktober 2015 10:22   |







                 TB Hasanuddin (kiri) sebagai pembicara di hadapan kader PDI Perjuangan (GATRAnegows/dok)

Jakarta, GATRAnews -Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Barat menggelar Pelatihan Komunikasi Strategi Media di Kantor DPD PDI Jawa Barat, Sabtu (3/10) yang diikuti pengurus DPD PDIP Jabar, pengurus DPC dan seluruh calon kepala daerah di Jawa Barat yang akan ikut dalam Pilkada Serentak pada 9 Desember mendatang.

Ketua DPD PDI Perjuangan Mayjen TNI (Purn) DR.H. Tubagus Hasanuddin menilai kemampuan komunikasi politik mutlak dimiliki oleh kader PDIP agar kebijakan dan visi partai bisa sampai di masyarakat. "Komunikasi Politik merupakan hal yang penting dalam upaya melakukan pergerakan politik. Memiliki kemampuan komunikasi politik harus dimiliki setiap kader PDI Perjuangan Jawa Barat agar pesan-pesan partai bisa diterima dengan baik oleh masyarakat," katanya.

TB Hasanuddin berharap dengan pelatihan ini mampu meningkatkan kemampuan komunikasi politik kader PDIP Jabar. “Pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan Kader PDIP khususnya di Jawa Barat dalam teknis berkomunikasi dengan publik memulai media,” imbuhnya.

Dalam acara ini, pelatihan Komunikasi strategi Media ditekankan agar kader memiliki wawasan bahwa peran media begitu penting di masa sekarang, bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, dan orang mengerti dengan apa yang disampaikan. “Banyak orang pintar tak bisa ngomong. Nah, saat ini kita membutuhkan orang yang mampu menjabarkan sebuah ide atau gagasan agar dipahami publik,” tegas anggota Komisi III DPR itu.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan  komunikasi politik menjadi semakin penting dalam politik kontemporer seperti saat ini. “Politik upaya membangun peradaban baru guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat  tentu saja kami memerlukan kader yang tidak hanya merubah mindset terhadap pentingnya komunikasi politik tapi juga memiliki pengalaman praktis,” paparnya.

Untuk itu lanjut Hasto kader PDIP di seluruh daerah harus dilatih terhadap komunikasi politik yang baik sehingga kader memiliki kemampuan  untuk menyampaikan gagasan-gasan partai secara menarik ke publik. “Pada akhirnya Upaya-upaya yang saling memahami dalam pelatihan ini mampu membangun kesadaran  komunikasi politik terutama kepada masyarakat,” tuturnya.

Kamis, 11 Juni 2015

Peran Budaya Daerah Memperkokoh Ketahanan Budaya Nasional

PERAN BUDAYA DAERAH MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

Merambahnya budaya asing ke Indonesia melalui sarana multi media massa (elektronik, cetak) serta media dunia maya (internet) sangat mempengaruhi perkembangan budaya Indonesia. Dampak yang ditimbulkan ada yang bersifat positif dan ada yang negatif. Jika kebudayaan asing yang bersifat negatif memasuki sendi-sendi kehidupan bangsa, terutama para generasi muda tanpa diimbangi upaya pelestarian nilai-nilai budaya bangsa dikhawatirkan Bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri sebagai bangsa. betapa pentingnya kita mencintai budaya ini dan mempertahankannya di tengah ”ancaman” budaya barat, mulai dari budaya makan (serangan makanan dari Luar Negeri seperti Makanan Jepang sampai KFC mengalahkan kepopuleran makanan lokal di mata anak muda), Busana ( serangan merek-merek luar seperti Dolce Gabbana dan channel telah mengalahkan kepopuleran batik dan kain tenun), Musik ( Musik R&B dan Hip Hop telah mengalahkan kepopuleran dangdut dan kolintang) sampai bagian budaya yang paling vital, yaitu bahasa ( bahasa inggris telah jauh mengalahkan bahasa indonesia sehingga terkadang dianggap memiliki level yang lebih tinggi dari bahasa indonesia. Bahkan, dalam pembicaraan sehari-hari, penggabungan bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sudah dikembangkan sebagai suatu budaya baru bagi anak muda). Lucunya, ternyata negara-negara seperti Perancis, Jerman, Inggris dan Italia juga memiliki pemikiran yang sama tentang keberadaan globalisasi budaya, yang mereka sebut sebagai Amerikanisasi, karena dianggap ingin menyeragamkan semua budaya di dunia dengan budaya dari negara adikuasa tersebut. Untuk itu, terdapat beberapa tindak nyata yang dilakukan untuk memproteksi budaya lokal masing-masing negara, seperti Kanada yang membentuk Kementrian Warisan Budaya dan bahkan pernah melarang peredaran Majalah Sports Illustrated dari Amerika Serikat. Selain itu, di Musim Panas 1998, menteri Kebudayaan dari 20 Negara seperti Brazil, Meksiko, Swedia dan Italia berkumpul di Ottawa untuk membahas tentang strategi menahan serbuan Hollywood juggernaut sebagai serbuan yang sarat muatan Hollywood yang tak bisa dihentikan.Tapi kebanyakan orang (bahkan orang “barat” sendiri) hanya berfokus ke bagaimana mengatasi globalisasi sebagai “ancaman” ? Padahal kalo kita liat secara positif, Globalisasi juga bisa dimanfaatkan sebagai “peluang” jika kita pikirkan lagi, keberadaan globalisasi artinya, lajunya arus informasi lewat adanya internet yang mana, Indonesia memiliki peluang untuk memperkenalkan berbagai budaya dari tiap propinsi melalui web atau bahkan blog, globalisasi menghapus batas antar Negara sehingga akan mempermudah terjadinya pertukaran Pelajar dan mahasiswa maupun, akan ada lebih banyak pekerja asing di Negara kita yang kaya ini dan yang terakhir, yang saya rasa adalah peluang terbesar adalah Perkembangan Mode yang berskala global yang mana, sekarang ini,bukan hal yang aneh lagi bila orang Indonesia memakai tas tangan Channel dan sepatu Nike, yang tentu saja bukan hal yang sulit karena barang-barang tersebut sudah dijual dengan bebas di Indonesia. Hal seperti ini tentu saja merupakan peluang besar bagi industri batik dan kain tenun kita yang mempunyai kesempatan untuk menjadi merek global dan dapat ditemukan di berbagai butik di seluruh dunia yang artinya, kita akan melakukan Indonesianisasi.

Strength (Kekuatan)

a.       Nilai-nilai luhur budaya bangsa dan penguatan ketahanan budaya dalam menghadapi derasnya arus budaya asing dan lokal.
b.      Mendorong kerja sama yang sinergis antar pemangku.
c.       Mempertajam pemanfaatan nilai-nilai dan pesan moral.
d.      Kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam seperti suku, kesenian dan kekayan nilai budaya yang lainnya.
e.       Keanekaragaman seni dan semakin banyak keunikan budaya menjadi warisan dunia.
f.        Banyaknya wisatawan mancanegara yang datang untuk melihat budaya kita.

        Weakness (Kelemahan)

a.       Masih rendahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya dan produk dalam negeri .
b.      Semakin pudarnya nilai-nilai solidaritas sosial, keramahtamahan sosial dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia serta semakin menguatnya nilai-nilai materialisme.
c.       Belum memadainya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman budaya.
d.      Masih kurangnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya dan produk dalam negeri.
e.       Kurangnya informasi terhadap masyarakat jika ada pembaharuan dan budaya baru yang muncul.
 Opportunity (Peluang)

a.       Pengaruh budaya asing dalam era globalisasi akan berdampak positif terhadap ketahanan budaya jika adanya akulturasi budaya yaitu ciri khas dan identitas kebudayaan semakin berkembang.
b.      Penghargaan dunia atas warisan budaya lokal mampu mengangkat citra dan martabat bangsa dan Negara.
c.       Banyaknya lembaga atau pihak di luar negeri yang tertarik akan budaya bangsa baik berupa benda peninggalan sejarah dan purbakala (benda cagar budaya) maupun dengan kesenian dan nilai tradisi.
d.      Kemajuan teknologi membuka peluang untuk melestarikan kekayaan budaya.
e.       Kekayaan budaya yang melimpah mampu menjadikan daya tarik budaya sebagai magnet untuk mendatangkan wisatawan.

Threat (Tantangan)

a.       Masih kurangnya penghargaan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual di bidang kebudayaan.
b.      Lemahnya SDM pengelola kekayaan budaya.
c.       Pengaruh budaya asing dalam era globalisasi akan berdampak negative terhadap ketahanan budaya.
d.      Kekayaan budaya bangsa baik dalam bentuk benda dan yang tak benda belum di kelola secara sinergis dalam rangka pembangunan nasional.

Hubungan Antara Manusia dan Kebudayaan

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?

            Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan - peraturan

            kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
Dart sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :

1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia

2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.


Budaya Indonesia DiDunia Internasional

 BUDAYA INDONESIA DIDUNIA INTERNASIONAL

Batik Indonesia memiliki keunikan yang tidak ditemukan di negara lain. Keunikan itu terletak pada penggunaan malam atau campuran sarang lebah, lemak hewan, dan getah tanaman dalam pembuatannya. Motif batik semakin berkembang dengan adanya hasil karya desainer yang terus bertambah jumlahnya. Batik bagi masyarakat Jawa, memang bukan hanya sebuah kain bercorak, tetapi juga penggambaran filosofi kehidupan dan warisan budaya leluhur yang harus dijaga.

Batik memang identik dengan Indonesia, tetapi bukan berarti negara lain tidak bisa memproduksinya. Negara tetangga kita, seperti Malaysia, Singapura, bahkan China juga memproduksi batik dengan motif yang cukup beragam. Hal itu ternyata tidak membuat pengakuan dunia internasional terkait batik Indonesia memudar.

Batik Indonesia akhirnya secara resmi dimasukkan dalam 76 warisan budaya tak benda oleh UNESCO. UNESCO memutuskan untuk menjadikan batik Indonesia sebagai salah satu daftar warisan budaya pada 8 September 2009. Pada 2 Oktober di Abu Dhabi, UNESCO mengumumkan hasilnya sangat membanggakan bagi bangsa Indonesia. Pengakuan UNESCO terhadap batik Indonesia melalui proses panjang dan berliku.

Upaya pemerintah mendaftarkan berbagai warisan budaya Indonesia guna mendapat pengakuan dunia internasional terus memperoleh hasil signifikan. Batik Indonesia dinilai sarat dengan teknik, simbol, dan budaya yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat Indonesia mulai dari lahir sampai meninggal. Kekayaan ragam batik yang datang dari beberapa wilayah dan provinsi, menjadi bukti bahwa Indonesia layak menjadi sumber budaya di mana batik tumbuh dan berkembang.

OPINI:
Negara Indonesia terkenal dengan kebudayaannya yang beragam. Hampir di setiap provinsi kita dapat menemukan kebudayaan yang tidak sama antara provinsi yang satu dengan yang lain. Bahkan di antara provinsi yang letaknya bersebelahan. Seperti contoh, antara budaya Jawa Barat dengan Jawa Tengah walaupun letak secara geografis kedua daerah ini bersebelahan, tapi kebudayaan dua daerah ini berbeda. Bahkan bahasa daerahnya pun berbeda.

Salah satu kebudayaan Indonesia yang sangat terkenal bahkan sampai ke dunia Internasional adalah batik. Keindahannya memang dapat menarik perhatian orang banyak, begitu pun masyarakat mancanegara. Bahkan pernah ada negara yang sampai mengklaim kain ini sebagai salah satu budayanya. Sungguh ironi. Tapi untungnya sekarang batik Indonesia telah mendapat Pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.
Oleh karena itu kita sebagai bangsa Indonesia harus terus menjaga dan melestarikan budaya sendiri. Jangan biarkan budaya kiat diklaim negara lain. Karena batik bagi masyarakat Jawa, memang bukan hanya sebuah kain bercorak, tetapi juga penggambaran filosofi kehidupan dan warisan budaya leluhur yang harus dijaga.
15.


Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya

Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
                Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.
Karena itu jadilah manusia yang berbudaya. Dengan menjadi manusia yang berbudaya maka masyarakat akan memiliki sikap yang berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam menjalani kehidupan diri sendiri ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia yang berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar yang memiliki jati diri sendiri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.
Manusia berbudaya yang seutuhnya adalah makhluk yang selalu aktual, yang terus-menerus belajar dan menempuh pendidikan untuk mengembangkan kepribadiannya, mengembangkan konsep tujuan hidupnya, melakukan pembaharuan sesuai kemajuan zaman, meningkatkan keterampilan dan daya nalar, semakin jelas arah hidupnya untuk apa dan mau kemana.